apa itu tomcat?? itulah yang menjadi pertanyaan kita semua. untuk lebih mengetahui dengan jelas apa itu tomcat simak topi ini. Tomcat adalah sejenis serangga yang bentuknya hampir mirip dengan semut, namun memiliki racun yang dapat membahayakan manusia. Tomcat biasa hidup di tempat lembab, pepohonan dan semak-semak. Ia mengeluarkan racunnya, apabila merasa sudah terancam akan keselamatan dirinya. Misalnya terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia atau dapat melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Dalam tubuh tomcat, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih mematikan dibandingkan bisa ular kobra.
oleh karena itu kita harus berhati-hati terhadap serangga ini, karna walaupun memiliki penampilan yang cantik namun tomcat sangatlah berbahaya. bahaya yang ditimbulkan oleh tomcat dapat berupa
Tomcat
berpindah dari habitatnya dengan berjalan di permukaan tanah atau melalui tajuk
tanaman. Pada malam hari ia tertarik pada lampu pijar dan neon, dan sebagai
akibatnya, secara tidak sengaja bersentuhan dengan kehidupan manusia. Tomcat
akan menjadi penggganggu utama ketika jendela atau pintu bangunan rumah
dibiarkan terbuka. Tomcat ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak
disengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga bagian tubuhnya hancur di atas
kulit. Ketika itu ia akan mengeluarkan cairan hemolimfe, yang berisi pederin
(C25H45O9N), zat kimia iritan kuat,
yang akan menimbulkan reaksi gatal-gatal, rasa terbakar, eritema dan mengalir
keluar 12-48 jam kemudian. Lesi-lesi kulit biasanya linear, dan kulit melepuh
(vesiko-vitiliginous), bisa juga terjadi konjungtivitis pada mata atau
bungkul-bungkul kemerahan. Racun tersebut tidak mematikan meskipun konsentrasi
yang dikeluarkan cukup tinggi.
Lalu
bagaimana cara pencegahan dan penanganan serangan Tomcat? Upaya mencegah kontak
dengan Tomcat merupakan metode utama untuk menghindari dermatitis paederus. Oleh
karena itu, kita perlu belajar mengenali bentuk Tomcat agar sedapat mungkin kita
tidak menggencet atau menghancurkan serangga ini, dan infeksi dapat dicegah.
Jika Tomcat hinggap pada kulit kita, tiuplah dengan mulut agar dia terbang atau
upayakan agar Tomcat berjalan ke secarik kertas dan setelah itu singkirkan
jauh-jauh. Daerah kulit bekas kontak dengan Tomcat harus segera dicuci dengan
sabun dan air, dan setiap pakaian yang berkontak dengan Tomcat harus dicuci
juga. Pintu harus tetap tertutup dan skrining jendela harus tetap dalam keadaan
baik untuk membantu mengurangi masuknya Tomcat ke dalam hunian kita. Karena Tomcat
tertarik pada cahaya, lampu harus dimatikan ketika kita tidur. Serangga yang
ada di sekitar dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida rumah tangga
atau bila populasi menyebar ke wilayah yang luas maka dapat dilakukan
penyemprotan insektisida. Lingkungan yang menjadi tempat perkembangbiakan
pradewasa serangga seperti timbunan sampah vegetasi yang busuk, serasah dan
sejenisnya harus dibakar, dibersihkan dan disingkirkan dari sekitar pemukiman
warga.
Selanjutnya
untuk penanganan luka-luka dermatitis dapat diberikan berbagai jenis salep yang
mengandung hidrokortison atau antibiotik, langsung ke atas permukaan kulit,
atau kalau sangat parah maka perlu konsultasi dengan dokter kulit. Tidak perlu
panik, karena luka tersebut dalam waktu kurang lebih dua minggu akan sembuh.
Jadi, fenomena serangan Tomcat yang meresahkan masyarakat itu sebenarnya tidak
terlalu berbahaya. Kita hanya perlu mengenali dan mempelajari Tomcat lebih
mendalam dan cara pencegahan serta penanganan terhadap serangan Tomcat.