blog gw...
Selasa, 05 Juni 2012
tugas-4-bahasa-indonesia-2
Penulis memilih novel ‘Harry Potter dan Batu Bertuah (Harry Potter and The Sorcerer Stone)’ untuk dijadikan tugas laporan buku, karena novel ini merupakan jenis novel fiksi yang sangat digemari oleh kaum segala umur. Novel ini menyajikan sebuah kisah petualangan dengan berbagai konflik yang banyak memberikan pelajaran hidup dan pesan moral kepada para pembaca tentang arti persahabatan, beberanian, dan cara menghadapi sebuah tantangan. Selain itu, penggunaan tata bahasa yang indah kian menambah pesona novel ini.
TULISAN 8 (BAHASA INDONESIA 2) Tomcat serangga yang meresahkan masyarakat
apa itu tomcat?? itulah yang menjadi pertanyaan kita semua. untuk lebih mengetahui dengan jelas apa itu tomcat simak topi ini. Tomcat adalah sejenis serangga yang bentuknya hampir mirip dengan semut, namun memiliki racun yang dapat membahayakan manusia. Tomcat biasa hidup di tempat lembab, pepohonan dan semak-semak. Ia mengeluarkan racunnya, apabila merasa sudah terancam akan keselamatan dirinya. Misalnya terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia atau dapat melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Dalam tubuh tomcat, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih mematikan dibandingkan bisa ular kobra.
oleh karena itu kita harus berhati-hati terhadap serangga ini, karna walaupun memiliki penampilan yang cantik namun tomcat sangatlah berbahaya. bahaya yang ditimbulkan oleh tomcat dapat berupa
TULISAN 7 (BAHASA INDONESIA 2) Menyikapi Kenaikan BBM
Menyikapi Kenaikan BBM
KENAIKAN harga bahan bakar minyak (BBM) pada April mendatang sudah menimbulkan keresahan masyarakat. Padahal, belum lagi kebijakan itu diterapkan, namun stok BBM di sejumlah SPBU di daerah-daerah sudah mulai langka. Penimbunan pun mulai marak terjadi, demikian pula pembelian dengan jerigen yang sebenarnya merugikan pengendara biasa.
Bukan hanya bagi masyarakat sebagai konsumen biasa. Tapi perusahaan juga mulai mengalami imbasnya. Sebab, kenaikan terjadi pada BBM nonsubsidi. Jika opsi kenaikan harga dirasa tidak mampu untuk mempertahankan laba perusahaan atau pengusaha khawatir pada penurunan penjualan secara signifikan akibat kenaikan harga, maka memilih untuk melakukan rasionalisasi melalui penghematan biaya.Juga penghematan yang paling mungkin dan paling cepat dilakukan adalah menurunkan biaya iklan. Jika opsi ini dilakukan, berdampak pada menurunnya volume iklan pada tempat-tempat publik serta media masa. Sehingga, akan menurunkan pendapatan pemerintah dari sektor pajak reklame. Selain itu, juga berdampak menurunnya pendapatan media masa dari sektor iklan.
Akibatnya, pemerintah khususnya daerah akan melakukan penyesuaian program pembangunan. Dan, media masa turut pula melakukan rasionalisasi perusahaan. Jika opsi penghematan biaya iklan ini dirasa kurang efektif, bentuk penyesuaian lainnya yang paling mungkin dilakukan adalah pengurangan tenaga kerja. Jika ini terjadi, terjadi peningkatan angka pengangguran yang akan menimbulkan kerawanan sosial di masyarakat.
Apa pun opsi yang akan dipilih industri, semuanya berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Agar hal ini tidak terjadi atau dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar, pemerintah diupayakan untuk dapat menstimulasi perekonomian melalui pembangunan infrastruktur.
Masalahnya, pemerintah khususnya daerah mengalami penurunan pendapatan dari sektor pajak iklan. Oleh karena itu, pemerintah pusat harus mendistribusikan dana hasil penghematan subsidi BBM kepada daerah-daerah atau sektor-sektor pembangunan lainnya. Distribusi ini diharapkan mampu menjadi dana pengganti dan mendorong pemerintah untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur.
TULISAN 6 (BAHASA INDONESIA 2) dampak positif dan negatif jejaring sosial
Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial
- Sebagai media penyebaran informasi
- Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
- Memperluas jaringan pertemanan
- Kejahatan dunia maya (cyber crime)
- Melemahkan dan menurunkan sensitifitas
- Menyebabkan penyakit maag
Senin, 26 Maret 2012
TULISAN 5 (BAHASA INDONESIA 2) Android dan Perkembangannya di Indonesia
Mengenal Android
Minggu, 25 Maret 2012
TULISAN 4 (BAHASA INDONESIA 2)
Sate Padang
sate padang merupakan salah satu makanan yang berasal dari negara kita sendiri, ke khasannya membuat makanan tersebut memiliki banyak peminatnya.Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman.
Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas.
Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
proses pembuatannyaDaging segar dimasukkan dalan drum besar berisi air dan direbus dua kali agar lunak menggunakan drum dan air yang berbeda. Daging diiris-iris dan dilumuri dengan bumbu dan rempah-rempah. Sementara air rebusan digunakan sebagai kuah kaldu, bahan membuat kuah sate. Lalu kuah kaldu ini dicampur dengan 19 macam bumbu rempah-rempah yang telah dihaluskan (bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan serai) dicampur dengan berbagai macam cabai. Seluruh bumbu kemudian dijadikan satu dan dimasak selama 15 menit. Rempah-rempah inilah yang membuat rasa kuah sate menjadi kaya rasa yang melimpah,salah satu produk asli Nusantara yang ada di daerah Pondok Ranggon adalah Sate Padang Rich dekat TPU Pondok Ranggon
Sate sendiri hanya dibakar saat dipesan, menggunakan arang dari tempurung kelapa. Dimakan dalam keadaan hangat,biasanya ditambah dengan keripik balado khas Padang.
Jumat, 09 Maret 2012
TUGAS 3 (BAHASA INDONESIA 2)
KESALAHAN PENALARAN
Kesalahan dalam penalaran atau biasa disebut kesesatan (fallacy) merupakan suatu kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena adanya penyalahgunaan bahasa (secara verbal) atau relevansi (secara materi). Dapat dikatakan, kesalahan penalaran adalah argument yang sepertinya tampak benar, tapi setelah dibuktikan dengan pemeriksaan, ternyata tidak benar. Dalam kenyataan, baik dalam kehidupan akademis maupun pergaulan sehari-hari, sering sekali terjadi penalaran yang tidak tepat. Terdapat dua jenis istilah untuk kesalahan/kesesatan penalaran ini, yaitu paralogis dan sofisme. Paralogis merupakan kesesatan yang tidak disadari (tidak disengaja), dan biasanya terjadi karena pembicara kurang menguasai hukum-hukum penalaran atau karena keterbatasan lain. Sebaliknya pada sofisme, kesesatan tersebut dilakukan secara sengaja untuk suatu maksud tertentu, dan biasanya memiliki dasar-dasar logika dan argumentasi yang kuat. Oleh sebab itu lah seorang sofis (sebutan untuk pelaku sofisme) bisa menjebak lawan bicara dengan mudah.
Seperti yang sudah dikatakan tadi, kesesatan dapat terjadi karena bahasa dan relevansi antar premis dan konklusi. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis kesalahan/kesesatan penalaran ini:
- Kesesatan karena bahasa
Disebabkan karena ambiguitas kata (biasanya homonim), atau bisa juga karena sebuah kalimat yang berpeluang untuk menghasilkan tafsiran yang berbeda-beda. Memiliki beberapa bentuk, yakni:
- Kesesatan karena term ekuovik: jika kata yang digunakan memiliki arti lebih dari satu, sehingga dapat memiliki perbedaan penafsiran.
- Kesesatan amfiboli: jika memiliki struktur kalimat yang dibuat sedemikian sehingga dapat memiliki tafsiran yang ganda.
- Kesesatan komposisi: jika terjadi pencampuradukkan term yang bersifat kolektif dan distributif.
- Kesesatan dalam pembagian: jika terjadi anggapan bahwa apa yang benar bagi keseluruhan, berlaku juga bagi individu.
- Kesesatan aksentuasi: jika disebabkan oleh aksen bicara, karena aksen bicara juga dapat menyebabkan perbedaan penafsiran.
- Kesesatan karena relevansi
Terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan. Misalnya, bukti, peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin dibangun kebenarannya. Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
- Argumentum ad hominem: terjadi jika kita berusaha agar orang lain menerima atau menolak suatu usulan, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan si pembuat usul.
- Argumentum ad verecundiam: terjadi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi bukan terjadi karena penalaran logis.
- Argumentum ad baculum (menampilkan kekuasaan): terjadi apabila orang menolak atau menerima suatu argumen bukan atas dasar penalaran logis, melainkan karena ancaman atau terror (bisa juga karena faktor kekuatan/kekuasaan).
- Argumentum ad populum (menampilkan emosi): artinya ialah ditujukan untuk massa/rakyat. Pembuktian secara logis tidak diperlukan, dan mengutamakan prinsip menggugah perasaan massa sehingga emosinya terbakar dan akhirnya akan menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh sederhananya seperti demonstrasi dan propaganda.
- Argumentum ad misericordian (menampilkan rasa kasihan): disebabkan karena adanya rasa belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan sehingga pernyataan dapat diterima, dan biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu perbuatan dimaafkan.
- Post hoc propter hoc: terjadi karena orang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu adalah penyebab peristiwa yang terjadi sesudahnya, padahal bukan.
- Petitio principii: berarti mengajukan pertanyaan dengan mengamsusikan kebenaran dari apa yang berusaha untuk dibuktikan, dalam upaya untuk membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip
- Argumentum ad ignorantiam (argumen dari keridaktahuan): kesalahan terjadi ketika berargumen bahwa proposisi adalah benar hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah, atau bahwa itu adalah salah karena belum terbukti benar.
- Ignorantia elenchi: terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi.
SUMBER:
About
- noval
- SAYA SEORANG MAHASISWA YANG MASIH BARU DALAM DUNIA BLOG....mohon bantuannya...
Template Sisi Gelap © 2010 DheTemplate.com by ireng_ajah