1. Produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
2. Seiring dengan semakin banyaknya penduduk dan majunya peradaban, demikian pula dengan kebutuhan, cara hidup, dan teknologi, ditambah dengan terjadinya globalisasi ekonomi mendorong kegiatan produksi ditujukkan untuk memenuhi pasar internasional sehingga dituntut untuk menciptakan barang yang berkualitas agar mampu bersaing. Dengan memproduksi barang/jasa akan terbuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran. Oleh karena itu, ada beberapa fungsi produksi, yakni :
· Memperbanyak jumlah barang/jasa.
· Menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi.
· Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman.
· Mengganti barang yang rusak atau habis.
· Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga.
· Memenuhi pasar internasional.
· Mendapatkan keuntungan.
· Meningkatkan kemakmuran.
3. Menurut Mulyadi (2005:14), terdapat berbagai macam biaya dalam satu perusahaan :
· Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
· Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
· Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
4. Penerimaan/keuntungan dapat dibagi menjadi :
1. Penerimaan Total (Total Revenue : TR).
Yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi). Dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :
2. Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue : MR).
Yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna, MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, MR menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
Positif (Keuntungan), Sama dengan nol (Balik modal), atau Negatif (Rugi).
Dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :
3. Penerimaan Rata-rata (Average Revenue :AR).
Yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. Dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :