Mengenal Android
Senin, 26 Maret 2012
TULISAN 5 (BAHASA INDONESIA 2) Android dan Perkembangannya di Indonesia
Mengenal Android
Minggu, 25 Maret 2012
TULISAN 4 (BAHASA INDONESIA 2)
Sate Padang
sate padang merupakan salah satu makanan yang berasal dari negara kita sendiri, ke khasannya membuat makanan tersebut memiliki banyak peminatnya.Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman.
Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas.
Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
proses pembuatannyaDaging segar dimasukkan dalan drum besar berisi air dan direbus dua kali agar lunak menggunakan drum dan air yang berbeda. Daging diiris-iris dan dilumuri dengan bumbu dan rempah-rempah. Sementara air rebusan digunakan sebagai kuah kaldu, bahan membuat kuah sate. Lalu kuah kaldu ini dicampur dengan 19 macam bumbu rempah-rempah yang telah dihaluskan (bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan serai) dicampur dengan berbagai macam cabai. Seluruh bumbu kemudian dijadikan satu dan dimasak selama 15 menit. Rempah-rempah inilah yang membuat rasa kuah sate menjadi kaya rasa yang melimpah,salah satu produk asli Nusantara yang ada di daerah Pondok Ranggon adalah Sate Padang Rich dekat TPU Pondok Ranggon
Sate sendiri hanya dibakar saat dipesan, menggunakan arang dari tempurung kelapa. Dimakan dalam keadaan hangat,biasanya ditambah dengan keripik balado khas Padang.
Jumat, 09 Maret 2012
TUGAS 3 (BAHASA INDONESIA 2)
KESALAHAN PENALARAN
Kesalahan dalam penalaran atau biasa disebut kesesatan (fallacy) merupakan suatu kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena adanya penyalahgunaan bahasa (secara verbal) atau relevansi (secara materi). Dapat dikatakan, kesalahan penalaran adalah argument yang sepertinya tampak benar, tapi setelah dibuktikan dengan pemeriksaan, ternyata tidak benar. Dalam kenyataan, baik dalam kehidupan akademis maupun pergaulan sehari-hari, sering sekali terjadi penalaran yang tidak tepat. Terdapat dua jenis istilah untuk kesalahan/kesesatan penalaran ini, yaitu paralogis dan sofisme. Paralogis merupakan kesesatan yang tidak disadari (tidak disengaja), dan biasanya terjadi karena pembicara kurang menguasai hukum-hukum penalaran atau karena keterbatasan lain. Sebaliknya pada sofisme, kesesatan tersebut dilakukan secara sengaja untuk suatu maksud tertentu, dan biasanya memiliki dasar-dasar logika dan argumentasi yang kuat. Oleh sebab itu lah seorang sofis (sebutan untuk pelaku sofisme) bisa menjebak lawan bicara dengan mudah.
Seperti yang sudah dikatakan tadi, kesesatan dapat terjadi karena bahasa dan relevansi antar premis dan konklusi. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis kesalahan/kesesatan penalaran ini:
- Kesesatan karena bahasa
Disebabkan karena ambiguitas kata (biasanya homonim), atau bisa juga karena sebuah kalimat yang berpeluang untuk menghasilkan tafsiran yang berbeda-beda. Memiliki beberapa bentuk, yakni:
- Kesesatan karena term ekuovik: jika kata yang digunakan memiliki arti lebih dari satu, sehingga dapat memiliki perbedaan penafsiran.
- Kesesatan amfiboli: jika memiliki struktur kalimat yang dibuat sedemikian sehingga dapat memiliki tafsiran yang ganda.
- Kesesatan komposisi: jika terjadi pencampuradukkan term yang bersifat kolektif dan distributif.
- Kesesatan dalam pembagian: jika terjadi anggapan bahwa apa yang benar bagi keseluruhan, berlaku juga bagi individu.
- Kesesatan aksentuasi: jika disebabkan oleh aksen bicara, karena aksen bicara juga dapat menyebabkan perbedaan penafsiran.
- Kesesatan karena relevansi
Terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan. Misalnya, bukti, peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin dibangun kebenarannya. Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
- Argumentum ad hominem: terjadi jika kita berusaha agar orang lain menerima atau menolak suatu usulan, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan si pembuat usul.
- Argumentum ad verecundiam: terjadi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi bukan terjadi karena penalaran logis.
- Argumentum ad baculum (menampilkan kekuasaan): terjadi apabila orang menolak atau menerima suatu argumen bukan atas dasar penalaran logis, melainkan karena ancaman atau terror (bisa juga karena faktor kekuatan/kekuasaan).
- Argumentum ad populum (menampilkan emosi): artinya ialah ditujukan untuk massa/rakyat. Pembuktian secara logis tidak diperlukan, dan mengutamakan prinsip menggugah perasaan massa sehingga emosinya terbakar dan akhirnya akan menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh sederhananya seperti demonstrasi dan propaganda.
- Argumentum ad misericordian (menampilkan rasa kasihan): disebabkan karena adanya rasa belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan sehingga pernyataan dapat diterima, dan biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu perbuatan dimaafkan.
- Post hoc propter hoc: terjadi karena orang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu adalah penyebab peristiwa yang terjadi sesudahnya, padahal bukan.
- Petitio principii: berarti mengajukan pertanyaan dengan mengamsusikan kebenaran dari apa yang berusaha untuk dibuktikan, dalam upaya untuk membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip
- Argumentum ad ignorantiam (argumen dari keridaktahuan): kesalahan terjadi ketika berargumen bahwa proposisi adalah benar hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah, atau bahwa itu adalah salah karena belum terbukti benar.
- Ignorantia elenchi: terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi.
SUMBER:
TUGAS 2 (BAHASA INDONESIA 2)
Metode dalam Penalaran
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
- Jika dipanaskan, besi memuai.
- Jika dipanaskan, tembaga memuai.
- Jika dipanaskan, emas memuai.
- Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
- Jika ada udara, manusia akan hidup.
- Jika ada udara, hewan akan hidup.
- Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
TUGAS 1 (BAHASA INDONESIA 2)
Penalaran
berdasarkan wikipedia :
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
TULISAN 3 (BAHASA INDONESIA 2)
Mengapa Hardskill Penting
Hardskill adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu. Contoh: insinyur mekanik membutuhkan keterampilan bekerja dg permesinan, programmer harus menguasai teknik pemrograman dg bahasa tertentu.
ardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya. Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
TULISAN 2 (BAHASA INDONESIA 2)
Mengapa Softskill penting bagi kita
Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.
Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.
Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Lalu siapa yang harus melakukannya? Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik.
TULISAN 1 (BAHASA INDONESIA 2)
Mobil ESEMKA Gagal Uji Emisi, Walikota Solo Semangati Siswa Tetap Produksi Mobil Rakitan
ESEMKA adalah salah satu mobil yang di buat di negri sendiri yaitu indonesia, perakitan dan pembuatannya dibuat langsung oleh para anak bangsa sekolah menengah kejuruan yang berasal dari kota solo, mobil tersebut telah ramai di bicarakan dan telah melakukan test guna diteruskan untuk proses produki masal.
Puluhan siswa jurusan otomotif Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 2 kota Solo berkumpul di salah satu laboratorium otomotif sekolah tersebut, Jumat pagi (2/3). Para siswa SMK tersebut tampak menyimak Walikota Solo, Joko Widodo, yang duduk diantara mereka.
“Sedih, kecewa, dengan hasil uji emisi mobil ESEMKA silakan saja, tapi jangan berlarut-larut. Cukup satu sampai tiga menit saja, kita harus kembali bekerja menyempurnakan mobilnya. Kita gagal di uji emisi pertama, ya nanti kita coba lagi di kedua, kalau gagal lagi, ya ketiga, terus kita coba. Jangan menyerah ya anak-anak. Kita tunjukan pada negara ini bahwa anak SMK mampu dan berkualitas,” demikian Walikota Solo, Joko Widodo memberi semangat di hadapan para siswa otomotif SMK Negeri 2 Solo.
Walikota Solo, Joko Widodo menyemangati para siswa SMK tersebut agar terus bersemangat dan berkarya memproduksi mobil rakitan ESEMKA. Joko Widodo menegaskan siswa SMK tak boleh berhenti atau menurun kreatifitasnya meski mobil ESEMKA gagal uji emisi.
“Kita memotivasi pada anak-anak supaya produk ESEMKA ini diperbaiki lagi, dibenahi lagi. Kita juga akan menyiapkan tim supervisi yang ahli di bidang berkaitan dengan emisi, gas buang, mendampingi para siswa memproduksi mobil ESEMKA. Saya yakin anak-anak SMK ini mampu,” demikian ujar walikota Solo, Joko Widodo.
Sementara itu, salah seorang siswa SMK 2 kota Solo selaku tim perakit mobil ESEMKA, Kristin, mengaku kecewa mobil rakitan ESEMKA gagal uji emisi. Bagi Kristin, kegagalan tersebut menjadi semangat memperbaiki kualitas mobil rakitan ESEMKA.
“Kita belajar dari kesalahan. Memang ada rasa kecewa, sedih, mobil rakitan kita gagal uji emisi. Tapi kita akan terus perbaiki untuk maju di uji emisi selanjutnya. Kita uji ulang,” kata Kristin.
Berbagai SMK di kota Solo yang mampu merakit mobil ESEMKA antara lain SMK 2, SMK 5, dan SMK Warga.
Awal pekan lalu, mobil rakitan ESEMKA menjalani uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi BTMP di Tangerang. Dari 11 tes yang dijalani, mobil ESEMKA gagal di 2 item ujian yaitu emisi dan intensitas cahaya lampu mobil.
Emisi kadar gas Karbon monooksida CO mobil ESEMKA masih jauh diatas batas normal yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan Intensitas cahaya lampu mobil justru masih jauh di bawah standar atau batas normal.
Kegagalan tersebut membuat mobil rakitan ESEMKA belum bisa mendapat ijin pemerintah untuk diproduksi masal.
http://www.voanews.com/indonesian/news/Mobil-ESEMKA-Gagal-Uji-Emisi-Walikota-Solo-Semangati-Siswa-Tetap-Produksi-Mobil-Rakitan-141158103.html
About
- noval
- SAYA SEORANG MAHASISWA YANG MASIH BARU DALAM DUNIA BLOG....mohon bantuannya...
Template Sisi Gelap © 2010 DheTemplate.com by ireng_ajah